Bagi
kamu pecinta luxury fashion brand, tidak ada salahnya untuk mengetahui lebih
dalam tentang sejarahnya. Ya, salah satu merek yang mendapat perhatian dari
fashionista yakni Saint Laurent. Yves Saint Laurent merupakan merek mewah yang
berasal dari Prancis dan dikenal berkat potongannya yang modern dan ikonik.
Merek fesyen ini telah berdiri sejak 1961. Yves Saint Laurent didirikan bersama
mitranya bernama Pierre Berge.
Saat di usianya menginjak 21 tahun, ia mampu
mendirikan labelnya sendiri dan menjadi perancang pertama untuk fesyen kelas
atas dan menciptakan tren busana ready to wear. Seiring berjalannya waktu, ia
pun memproduksi barang mewah yang berskala global.
Beberapa jenis produk yang dipasarkan
seperti beragam jenis women’s and men’s ready-to-wear, sepatu pria, leather
goods dan perhiasan. YSL menciptakan tren fesyen di tahun 1960-an dan 1970-an
seperti beatnik look, jaket safari untuk pria dan wanita, celana ketat tinggi
dan sepatu boot tinggi, termasuk setelan tuxedo klasik, yaitu Le Smoking suit yang
terkenal pada 1966.
Beberapa koleksinya yang paling
mengesankan adalah Pop Art, Balet Russes, Picasso dan Chinese. Kemudian ia juga
mulai menciptakan ide penggunaan siluet dari tahun 1920, 1930, dan 1940.
Untuk lebih lengkapnya, yuk kita simak
profil Yves Saint Laurent!
Bekerja untuk Christian Dior
Pria bernama asli Yves
Henri Donat Mathieu Saint Laurent lahir di Oran, Aljazair pada 1 Agustus 1939.
Saat tahun 1955, Saint Laurent memasuki usia 19 tahun, ia mendapat tawaran
pekerjaan sebagai asisten junior seorang desainer bernama Christian Dior.
Dior adalah desainer
yang sudah tidak diragukan lagi kemampuannya. Ia menciptakan new look dengan
merestorasi feminitas kaum perempuan yang pernah mengalami kekerasan dan
ketegangan pada Perang Dunia II.
Saint Laurent mendapat
kenyamanan saat bekerja dengan Dior sehingga ia bisa memperlihatkan bakatnya.
Pada tahun 1957, saat Dior meninggal, Saint Laurent pun ditunjuk sebagai
dauphin (ahli waris) dari rumah fesyen milik Dior. Saat itu, usianya menginjak
21 tahun. Kemudian ia menciptakan koleksi pertamanya yang merupakan perpaduan
antara elegansi dan gaya Dior yang klasik.
Pers Perancis sangat
bangga dengan karya Saint Laurent yang dianggap sebagai pengganti Dior. Namun
sayang, Saint Laurent mulai mendapatkan masalah ketika ia didaftar untuk ikut
wajib militer di tahun 1960 untuk bertempur di Aljazair. Ia mengikuti pelatihan
selama 20 hari, setelahnya ia mengalami gangguan mental yang cukup berat.
Menjalankan Usaha
Saat
kondisinya pulih, ternyata seluruh pekerjaannya diambil alih oleh Marc Bohan,
yang merupakan asistennya sendiri. Pierre Berge mendorong Saint Laurent untuk
melakukan gugatan. Ia pun akhirnya mendapat ganti rugi dari hasil gugatan itu.
Hasil ganti rugi itu pun digunakan untuk membuka rumah mode berukuran kecil. Ia
dan Berge bergabung bersama dua orang temannya yang pernah sama-sama bekerja di
Dior.
Seiring
berjalannya waktu, Berge kesulitan dan hampir putus asa dalam mencari dana
untuk bisnis mereka. Tak disangka, ia bertemu dengan J. Mark Robinson seorang
pebisnis yang menyewakan dan menjual mobil bekas. Berkat dukungan Robinson, di
tahun 1962 dibukalah rumah mode Saint Laurent, yaitu YSL. Ada 104 koleksi
pakaian yang menarik. Namun ternyata, Berge justru memanfaatkan kesempatan itu
dan merasa iri untuk menguasai karier Saint Laurent.
Di
tahun 1965, J. Mark Robinson menjual saham YSL kepada Richard Salomon, seorang
presiden Charles of the Ritz, sebuah perusahaan kosmetik di Amerika. Pada sisi
bisnis, Berge dan Salomon yang memegang kendali. Sedangkan Saint Laurent fokus
bekerja untuk menemukan identitasnya.
Di
tahun 1966, Saint Laurent mulai membuka butik pertamanya, yang diberi nama Rive
Gauche for women di Paris. Di hari pertama pembukaan tokonya, ia memperoleh
pemasukan $24.000. Lalu di tahun 1967, Saint Laurent menjadi hippie dan bergaya
hidup mewah.
Pensiun
Setelah pensiun Saint Laurent menyepikan dirinya di Marrakesh,
Maroko. Pada 1999, Gucci membeli merek YSL dan Tom Ford. Kemudian tahun 2002,
rumah mode Saint Laurent ditutup, namun Gucci tetap menggunakan brand YSL untuk
busana ready to wear.
Selama pensiun, Saint Laurent bersama Berge membangun Museum
Saint Laurent yang berlokasi di Paris. Museum tersebut menyimpan kurang lebih
koleksi 5000 busana untuk mengenang sejarah Saint Laurent. Tak lama setelah itu,
Saint Laurent tutup usia di tanggal 1 Juni 2008 karena ia mengidap kanker otak
yang cukup berat.
0 komentar:
Posting Komentar