Pergaulan
bebas adalah jalinan pertemanan dalam kehidupan bermasyarakat yang bersifat
lepas atau tidak terikat. Pergaulan bebas merupakan perilaku menyimpang yang
melewati batas norma atau peraturan yang ada.
Pengetahuan tentang
ciri-ciri pergaulan bebas sangatlah penting agar bisa menghindarinya. Berikut
ciri-ciri pergaulan bebas:
§ Memiliki
rasa ingin tahu yang berlebih pada hal yang bersifat negatif. Contohnya
narkoba.
§ Melakukan
pemborosan uang untuk membeli barang yang kurang penting.
§ Menggunakan
obat-obatan terlarang, seperti narkoba untuk memenuhi keinginannya.
§ Kecanduan
menonton konten pornografi, bahkan melakukan seks bebas.
§ Mengonsumsi
alkohol atau minuman keras.
§ Mudah
mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan, atau rasa
malas.
Faktor penyebab pergaulan bebas:
§ Pergaulan
bebas tidak hanya disebabkan oleh lingkungan pertemanan yang kurang baik serta
rasa ingin tahu yang tinggi.
§ Pola
asuh orangtua juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya pergaulan
bebas. Orangtua diharapkan bisa selalu mengawasi serta mendampingi remaja.
§ Keadaan keluarga yang kurang harmonis
§ Kurangnya perhatian serta kasih sayang dari orang tua bisa menyebabkan remaja terjerumus pada pergaulan bebas.
§ Kondisi rumah yang tidak ideal juga membuat remaja mencari kesenangan di luar rumah. Oleh karena itu, remaja dari keluarga tidak harmonis rentan terjerumus pergaulan bebas. Hal ini dikarenakan remaja masih labil serta memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
§ Lingkungan tempat tinggal
Lingkungan sekitar tempat tinggal juga sangatlah berpengaruh pada perilaku remaja. Jika pergaulan bebas dan aktivitas negatif biasa terjadi di lingkungan sekitar, anak bisa menganggapnya normal dan mungkin akan mengikutinya.
§ Menjalin pertemanan yang kurang baik
§ Pertemanan juga sangat mempengaruhi perilaku remaja. Terkadang remaja merasa sulit untuk menolak karena atas dasar pertemanan.
§ Keadaan ekonomi
Adapun bentuk-bentuk pergaulan bebas yang penting untuk diwaspadai adalah seks bebas, merokok dan minum-minuman keras di kalangan remaja, tawuran, konsumsi obat-obatan terlarang. Di mana pergaulan bebas tersebut bila tidak segera ditanggulangi dapat menyebabkan berbagai dampak buruk.
Berikut beberapa dampak pergaulan bebas yang perlu diketahui :
§ Remaja yang melakukan seks bebas bisa mengakibatkan kehamilan di luar nikah dan meningkatkan risiko penyakit kelamin seperti HIV AIDS.
§ Remaja yang mencoba konsumsi narkoba dan obat-obatan terlarang dapat merusak kesehatan fisik dan mental dalam jangka panjang hingga menyebabkan kematian.
§ Meningkatkan risiko kriminalitas pada anak remaja untuk memenuhi keinginannya. Seperti melakukan tindakan perampokan, pencurian, hingga pembunuhan.
§ Dari segi agama, remaja yang terlibat dalam pergulan bebas dan melakukan berbagai perilaku menyimpang mendapatkan dosa berat.
Remaja yang terlibat
dalam pergaulan bebas dan melakukan perilaku menyimpang mempunyai tidak cukup
percaya diri untuk kembali berhubungan dengan keluarga, teman, dan
bersosialisasi di masyarakat. Di
era modernisasi dan serba digital seperti saat ini, pergaulan bebas adalah
salah satu hal yang kerap menjadi momok bagi setiap orangtua dengan anak usia
remaja. Apalagi, dampak pergaulan bebas ini cukup menakutkan, mulai dari
merusak fisik anak hingga menghancurkan masa depannya.
Pergaulan bebas sangat
erat kaitannya dengan perilaku seks bebas. Dalam bahasa universal, seks bebas
adalah perilaku seseorang yang melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu
orang dalam waktu singkat. Sedangkan
bila merujuk pada adat-istiadat yang berlaku di Indonesia, seks bebas ini
berarti hubungan seksual yang dilakukan di luar nikah. Apa pun itu, seks bebas
memiliki konsekuensi yang tidak ringan, mulai dari terjangkitnya penyakit
menular seksual hingga kehamilan dini.
Penelitian menunjukkan
bahwa penyalahgunaan narkoba dan perilaku seks bebas seringkali menjadi dua
sisi yang tak terpisahkan dalam pergaulan bebas. Para remaja itu biasanya
melakukan seks bebas tanpa proteksi setelah mengonsumsi alkohol maupun narkoba.
Terdapat lebih dari 30
jenis bakteri, virus, maupun parasit yang dapat ditularkan melalui hubungan
seksual tanpa proteksi. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
mengelompokkannya menjadi 8 kasus dengan tingkat kejadian paling tinggi, yaitu:
1.
Klamidia
Klamidia
disebabkan oleh bakteri chlamydia trachomatis yang ditularkan ketika
berhubungan seksual dan bisa menginfeksi alat kelamin baik wanita atau pria. Gejalanya memang tak langsung, namun
akan timbul nyeri pada perut bagian bawah saat melakukan seks maupun buang air
kecil, disertai keluarnya cairan hijau lewat penis atau vagina.
2. Sifilis
Penyakit yang disebabkan seks bebas berikutnya sifilis atau raja singa. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri treponema pallidum, dengan gejala timbulnya luka kecil di mulut, anus, dan kelamin. Apabila penyakit sifilis ini tidak segera ditangani, penderitanya berisiko kehilangan penglihatan, pendengaran, ingatan, borok pada kulit, hingga menyebabkan kematian.
3. Gonore
Gonore
atau kencing nanah termasuk penyakit seks bebas yang terjadi karena infeksi
bakteri neisseria gonorrhoeae. Gonore ditandai dengan keluarnya nanah pada
lubang penis atau vagina. Nanah
yang keluar tersebut akan disertai rasa nyeri dan gatal saat buang air kecil.
Bahkan penderitanya juga bisa mengalami buang air kecil lebih sering hingga
risiko kemandulan.
4. Herpes
Penyakit
herpes ini disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV) yang memiliki dua jenis
utama yaitu HSV-1 dan HSV-2. Keduanya dapat ditularkan secara seksual. Herpes juga dapat menular melalui
sentuhan langsung atau tidak langsung. Penyakit ini ditandai dengan gejala
demam, nyeri otot, serta muncul luka kecil terlebih dulu.
5. Trikomoniasis
Trikomoniasis
termasuk jenis infeksi menular seksual paling umum yang ditransfer melalui
kontak genital akibat parasit. Salah satu gejalanya yaitu gatal di sekitar
vulva. Pada wanita, trikomoniasis dapat
mengeluarkan cairan berbau busuk di vagina yang disertai nyeri ketika buang air
kecil. Bagi ibu hamil, penyakit ini bisa menyebabkan bayi lahir prematur.
6. Hepatitis B
Hepatitis
B adalah penyakit seksual karena virus Hepatitis B yang ditularkan melalui air
mani, darah, serta cairan vagina. Cara mudah supaya tidak tertular bisa dengan
vaksin hepatitis. Pada
penyakit ini, gejala yang muncul yaitu mual, muntah, diare, demam, sakit perut,
mata menguning, dan urine berwarna keruh.
7. HIV/AIDS
Penyakit
HIV terjadi akibat infeksi virus Human Immunodeficiency Virus yang berpindah
lewat kontak langsung antara lapisan kulit dalam atau aliran darah dengan
kandungan virus HIV. HIV
ini menyerang dan dapat merusak sistem kekebalan tubuh. Apabila tidak diobati
bisa berkembang menjadi penyakit mematikan yang disebut Acquired Immune
Deficiency Syndrome (AIDS).
8. HPV
infeksi ini biasanya ditandai dengan kutil kemaluan dan bisa meningkatkan risiko Anda terkena kanker serviks.
Teknologi Reproduksi Pada Manusia
1.
Teknik Bayi Tabung
Teknik
bayi tabung atau yang lebih dikenal dengan in vitro fertilization merupakan
teknik yang digunakan untuk membantu pasangan tanpa anak yang menginginkan
keturunan. Teknik ini memerlukan tiga tahap sebagai berikut :
Pertama-pertama,
prosesnya adalah merangsang indung telur untuk memastikan bahwa sang ibu banyak
sel telurnya. Memang lumrahnya, sel telur hanya ada satu tetapi pada program
Bayi Tabung ini membutuhkan lebih dari satu sel telur untuk mendapatkan sebuah
embrio.
Proses
Bayi Tabung selanjutnya adalah memantau pertumbuhan cairan yang berisikan sel
telur dalam indung telur dengan menggunakan ultrasonografi. Hal ini dilakukan
untuk melihat keadaan sel telur yang sudah cukup matang ataupun belum.
Setelah
itu, barulah sel telur dimatangkan dengan menyuntikkan obat supaya dapat siap
untuk dipanen. Langkah berikutnya adalah mengambil sel telur tadi untuk
diproses di laboratorium. Pada saat inilah pengambilan sperma suami pun
dilakukan, caranya adalah dengan melakukan masturbasi. Tetapi jika cara itu
tidak bisa diproses maka akan dilakukannya operasi untuk mengambil sperma.
Jika
proses di atas selesai tanpa ada kendala apapun maka, pembuahan atau
fertilisasi di dalam sebuah media akan dilakukan untuk menghasilkan embrio.
Jika embrio sudah terbentuk maka proses transfer akan dilakukan dari media ke
dalam rahim sang ibu agar adanya kehamilan.
Proses
Bayi Tabung akan memasuki tahap di mana untuk mempertahankan dinding Rahim
dengan menggunakan Progesterone. Sang ibu akan diberikan obat selama 15 hari di
hari pertama untuk membuat dinding rahimnya bertahan. Jika sudah dipastikan
dinding rahimnya aman maka proses terakhir dilakukan dengan memeriksa apakah
kehamilan sudah terjadi atau belum dengan memanfaatkan USG.
2. Amniosentesis
Amniosentesis
merupakan teknik pengambilan cairan amnion untuk dianalisis secara genetik.
Pengambilan cairan ini dimaksudkan untuk mendeteksi penyakit genetik atau
bawaan saat fetus masih di dalam uterus. Teknik pengambilan cairan amnion sama
seperti teknik pengambilan sampel vilus korion (chorionic villus sampling).
3. Pencitraan
Ultrasound
Pencitraan
ultrasound atau pindai bunyi ultra merupakan teknik yang digunakan untuk
mengetahui keadaan kesehatan bayi di dalam rahim ibu. Teknik ini juga dapat
digunakan oleh dokter untuk mengetahui jenis kelamin bayi.
4. Kontrasepsi
Selain
untuk mengatasi berbagai permasalahan pada sistem reproduksi manusia, ahli
kedokteran juga mengembangkan teknik reproduksi yang berperan menghambat
terjadinya proses pembuahan (fertilisasi) sehingga tidak terjadi kehamilan.
Teknik ini biasa dikenal dengan istilah kontrasepsi. Berdasarkan sifat
kerjanya, kontrasepsi dibedakan menjadi dua macam, yaitu kontrasepsi permanen
dan kontrasepsi temporer. Kontrasepsi permanen dilakukan dengan cara operasi,
baik pada wanita (tubektomi) maupun pria (vasektomi). Sementara itu kontrasepsi
temporer dilakukan dengan alat bantu (misal menggunakan kondom, diafragma, dan
IUD) atau tanpa alat bantu (misal menghindari hubungan seksual pada saat wanita
mengalami masa subur).
Kontrasepsi pun terdiri
dari berbagai macam alat yang harus anda ketahui, alat itu adalah sebagai
berikut ini:
1. Pil
Alat
kontrasepsi berupa pil yang merupakan salah satu alat kontrasepsi yang memiliki
jumlah 28 butir pil dan pengguna harus diminum 1 table untuk satu hari dalam
waktu yang bersamaan. Saat anda mengkonsumsi pil ini, maka sangat disarankan
untuk menunda berhubungan badan sampai paket pil habis.
Kelebihan
dari menggunakan alat kontrasepsi berupa pil adalah haid akan lebih teratur dan
nyeri yang didapat saat haid juga akan berkurang. Kesuburan pun akan cepat
pulih lagi asalkan anda sudah berhenti mengkonsumsi obat yang sebagai alat
kontrasepsi.
Ada
kelebihan ada juga kekurangan dari penggunaan pil sebagai alat kontrasepsi
yaitu harganya yang tidak murah, dilarang untuk ibu menyusui karena dapat
mengganggu asupan makan sang bayi.
Pil
kontrasepsi ini pun mampu meningkatkan tekanan darah sehingga sangat tidak
dianjurkan untuk wanita berusia di atas 35 tahun karena dampaknya akan buruk
seperti terkena stroke, jantung dan lain sebagainya.
2. Suntikan
Alat
kontrasepsi selanjutnya adalah berupa suntikan. Biasanya suntikan diberikan
selama sebulan sekali. Bagi para ibu yang ingin mencegah kehamilannya bisa
lebih cenderung memilih suntikan sebagai solusinya karena memiliki kelebihan
seperti tidak akan mengganggu aktivitas seksual anda, suntikan pun sangat efektif
untuk mencegah mendapatkan keturunan.
Suntikan
pun akan mendatangkan kekurangan seperti akan berubahnya pola haid, anda bisa
mual, sakit kepala dan kram pada payudara. Dan satu hal lagi yang sangat
mendominasi adalah anda harus rutin melakukan suntikan sebulan sekali dan itu
tidak boleh tertinggal atau terlupakan walaupun sekali saja.
3. Minipill
Pil
progestin atau disebut dengan minipill terdiri dari 2 kemasan yaitu 35 pil
levonorgestrel dan 28 pil desogestrel. Untuk penggunaannya juga sama seperti
pil alat kontrasepsi lainnya. Yang jelas anda harus mematuhi aturan yang berlaku
pada penggunaan minipil ini. Kelebihan
mengkonsumsi minipil ini adalah walaupun anda sedang menyusui tidak akan
mengganggu produksi ASI yang dibutuhkan oleh tubuh bayi. Anda pun bisa bebas
berhubungan dengan suami tanpa harus khawatir. Dan satu hal yang paling penting
kesuburan wanita yang mengkonsumsi Minipil ini akan cepat kembali jika tidak
mengkonsumsinya lagi. Tetapi
saat anda mengkonsumsi Minipil maka anda akan mendapatkan gangguan pada haid
anda, dan jika pil tidak dikonsumsi secara teratur dan sesuai anjuran maka
resiko kegagalan yang terjadi akan lebih besar.
4.
Implan
Teknologi
Sistem Reproduksi kategori kontrasepsi berikutnya adalah Impan. Implan adalah
alat kontrasepsi yang dipasang dengan cara ditanam pada tubuh atau badan
wanita.
Implan
terdiri dari 3 jenis yaitu
:
§
norplant yang berjumlah 6 batang dengan
ketahanan selama 5 tahun,
§
Implanon berjumlah 1 batang dan ketahanan
selama 3 tahun
§
Indoplan berjumlah 2 batang dengan
ketahanan 3 tahun.
Kelebihan menggunakan Implan untuk mencegah kehamilan adalah efeknya jangka panjang jadi anda hanya harus sekali pasang selama waktu yang sudah ditentukan. Tidak akan mengganggu hubungan seksual dan produksi ASI.
Kekurangan
yang akan ditemui pada pemasangan Implan pun sangat mengganggu di mana haid
anda akan tidak stabil, anda pun akan merasakan mual, muntah dan nyeri pada
kepala. Untuk berhenti menggunakan implan maka tindakannya adalah dengan
mencabut implan yang ada pada tubuh wanita dan itu sangat menyakitkan.
Berbagai macam Teknologi
Sistem Reproduksi saat ini sudah sering diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing orang. Hanya saja sebelum memutuskan
untuk melakukannya maka alangkah baiknya terlebih dahulu melihat dari segi
resiko yang akan muncul.
0 komentar:
Posting Komentar